Tadi malam
saya nonton film yang judulnya “Soe Hok Gie”. Itu adalah sebuah nama dari
seorang anak indonesia pada jaman soekarno dan soeharto. (Soe dibaca: su). Soe
Hok Gie adalah mahasiswa FSUI (Fakultas Sastra Universitas Indonesia) ia adalah
seorang yang cermat dan kritis. Keturunan Cina dan indonesia yang menetap tinggal di Indonesia. Ia sering melawan. Melawan pemerintah
saat orde lama dan baru. Waktu SMP ia juga sering melawan kepada gurunya
(melawan bukan berkelahi, tapi membenarkan yang benar, dan menyalahkan yang
salah). Karena tindakan itu nilai ulangan bahasa indonesianya yang seharusnya 8
di kurangi 3. 8-3 = 5!. Gie tidak senang, sehingga teman akrabnya Hann bertanya
“Gie, kenapa sih kamu terus melawan, kan nilai lo enggak jelek-jelek amat.”
“Han, kita
enggak pernah bisa merdeka tanpa perlawan. Soekarno, Moh. Hatta, mereka semua
orang yang berani melawan, han.”
Saya tidak
suka pelajaran PKN, yang isinya tentang politik. Tapi kalau kita meninggalkan
berita politik, maka kita akan dikuasai oleh politik mereka yang jahat. Dan mungkin
kita akan jadi budak mereka nantinya. Saya tidak mau itu, makanya kita harus punya sebuah tangkisan yang kuat untuk menghentikan niat jahat. Dan Gie, membenarkan saya mengapa berpolitik itu penting. Yang ku suka juga dari Gie senang membaca.
Bagi saya ,
ini film yang menarik, kita secara tidak langsung mempelajari sejarah dan PKN. Melihat
bagaimana pemuda kita sudah berleha-leha di tempat tidurnya, dan sibuk 80% dengan
game-nya. Sebenarnya sumber film ini
adalah sebuah buku catatan Gie yang sudah dicetak (jadi baguslah dibaca), judul
bukunya adalah “Soe Hok Gie: Catatan Seorang Demonstran”. Saya saranin, lebih baik baca bukunya lalu nonton filmnya. Supaya bisa tambah mengerti. Goodluck cari filmnya :)
Download filmnya dimana ?
BalasHapus